![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMNxdzcd2sxygFMP4ZrCYPBlItdGzm7Jf9FwDYfkLAY-5JBhGuYIUvTwMBdCmA2IrnzH7ZlczSZOs2gFwYEViKn1LP9Nz9kbpqv0FTosSrgopa7X6wPsEkksPDdZ-sIepQqIwPDTA0MQpc/s200/t.gif)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIU4kGy_mRmqSRcs7WCAIlR7FKHvDzgA6JDm4bI_W1cGXb4ck8fYPeljgO84cQ2_7W6env5O88quRjKWRW7fUobhZbJjtCsGwIGRLS0LAoOA4OM-cBMsBGH-gjK6bRZbauLgGE2_Dfoi5Z/s320/cokltat.jpeg)
Siapa sih yang tidak mengenal cokelat?? saya yakin semua orang apalagi khususnya kaum perempuan menyukai dan menggemari hal yang satu ini. Cokelat adalah sebutan untuk makanan yang diolah dari biji kakao. Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian. Bahkan sebagai pernyataan cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin. Pada tahun 400 sebelum masehi cokelat dibuat bukan untuk dimakan melainkan diminum. esidu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran. Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter) namun terkadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat. Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin didalamnya.
Berikut ini berbagai jenis cokelat plus manfaatnya:
Couverture
Couverture adalah jenis cokelat terbaik. Cokelat ini murni dengan persentase lemak kakaonya yang tinggi, sehingga menghasilkan flavor yang sangat baik. Biasanya digunakan untuk pembuatan produk cokelat buatan tangan. Sebelum digunakan, cokelat jenis ini melalui proses temper (dilelehkan) terlebih dahulu.
Milk chocolate
Jenis cokelat yang satu ini merupakan campuran gula, kakao, cokelat cair, susu, dan
vanila. Cokelat jenis ini paling banyak dikonsumsi. Massa kakaonya cukup rendah, hanya 20 persen dan rasanya lebih manis dibandingkan cokelat tawar. Cokelat satu ini pasti disukai anak-anak karena bisa langsung disantap dengan rasa yang manis. Kandungan susunya membuat rasa menjadi lebih lembut. Jika Anda hendak membuat kue, cokelat jenis ini bukanlah pilihan yang baik. Selain kandungan cokelatnya relatif sedikit, cokelat ini mudah hangus bila dilelehkan.
Bahan: Sweet chocolate dengan 10-20% cocoa solid dan lebih dari 12% susu padat.
Catatan: Digunakan sebagai garnish, pelapis permen atau bahan cookies.
White chocolate
Cokelat yang umumnya berwarna putih ini tidak mengandung massa kakao yang tinggi. Selain dikonsumsi langsung, cokelat putih kerap digunakan untuk dekorasi. Cokelat ini terbuat dari lemak cokelat, gula, dan vanili yang tidak mengandung cokelat padat. Karena mudah hangus, ada baiknya dimasak secara hati-hati.
Bahan: Cocoa butter, gula, susu, pengemulsi, vanila dan beberapa perisa (flavor).
Catatan: Cokelat terdiri dari 2 komponen, yakni cocoa solid dan cocoa butter. Cocoa solid adalah bahan baku dari cokelat bubuk. Cocoa butter adalah lemak cokelat ( lemak nabati yang tidak mengandung kolesterol).
Dark chocolate![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Q6eGXr2fb1GL2JbshrmRxNDE7N-gb6S42RU3UtQHXWg8JpJcr1PU8ocIpe0vx7yoApQAhxd9jNYTyYZJgoV4eDErwuFuCXi2qKCzxI2hF-UIr2CAVZT-3EHuLVaeJNc835cJ6Kdl9xVI/s200/shots.snap.com.jpeg)
Produk ini memiliki kandungan kakao 30-60%, rasanya agak sedikit pahit, tapi justru bisa memberikan taste yang berbeda dari pada milk dan white coklat.
Bahan: Sweetened chocolate yang tinggi kandungan cocoa solid-nya, serta tanpa atau sedikit sekali susunya (paling banyak 12% susu).
Catatan: Termasuk di dalamnya sweet, semi-sweet, bittersweet atau unsweetened chocolate. Bila resep makanan menyebutkan ‘dark chocolate’, coba semi-sweet dark chocolate dulu.
Sweet dark chocolate
Bahan: Sekitar 35-45% cocoa solid.
Catatan: Rasanya mirip semi-sweet chocolate. Jika resep meminta digunakan sweet dark chocolate, boleh juga Anda memilih semi-sweet chocolate.
Semi-sweet chocolate
Bahan: Kira-kira 40-62% cocoa solid.
Catatan: Ini adalah dark baking chocolate klasik yang banyak digunakan untuk membuat cakes, cookies, dan brownies.
Bittersweet chocolate
Bahan: Dark sweetened chocolate yang berkualitas prima biasanya terdiri dari sekitar 60-85% cocoa solid.
Catatan: Kalau kandungan cocoa solid tinggi, ini berarti kadar gulanya rendah serta memberi rasa pahit yang intens. Bila resep mencantumkan bittersweet chocolate, jangan diganti dengan semi-sweet atau sweet chocolate.
Unsweetened chocolate
Bahan: Terbuat dari hampir 100% cocoa solid.
Catatan: Rasa bitter chocolate ini tidak enak. Makanya, harus diolah. Gunakan hanya bila resep secara spesifik mengharuskannya.
Couverture
Couverture adalah jenis cokelat terbaik. Cokelat ini murni dengan persentase lemak kakaonya yang tinggi, sehingga menghasilkan flavor yang sangat baik. Biasanya digunakan untuk pembuatan produk cokelat buatan tangan. Sebelum digunakan, cokelat jenis ini melalui proses temper (dilelehkan) terlebih dahulu.
Milk chocolate
Jenis cokelat yang satu ini merupakan campuran gula, kakao, cokelat cair, susu, dan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXKMkltjKLjgM0RxFymNqHgG_J1dqX5u3owbgMdHiKyXw59QD4Bj8wCD0HGGTk-zE27SKYzQ-obKMcR2B9WESWt-DWFsFjGtUtaAUY91PxjB0AKkw1zh3br-Ze37Ts369d0-2dDKJoHbPM/s200/milk_chocolate_bar_300.jpg)
Bahan: Sweet chocolate dengan 10-20% cocoa solid dan lebih dari 12% susu padat.
Catatan: Digunakan sebagai garnish, pelapis permen atau bahan cookies.
White chocolate
Cokelat yang umumnya berwarna putih ini tidak mengandung massa kakao yang tinggi. Selain dikonsumsi langsung, cokelat putih kerap digunakan untuk dekorasi. Cokelat ini terbuat dari lemak cokelat, gula, dan vanili yang tidak mengandung cokelat padat. Karena mudah hangus, ada baiknya dimasak secara hati-hati.
Bahan: Cocoa butter, gula, susu, pengemulsi, vanila dan beberapa perisa (flavor).
Catatan: Cokelat terdiri dari 2 komponen, yakni cocoa solid dan cocoa butter. Cocoa solid adalah bahan baku dari cokelat bubuk. Cocoa butter adalah lemak cokelat ( lemak nabati yang tidak mengandung kolesterol).
Dark chocolate
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Q6eGXr2fb1GL2JbshrmRxNDE7N-gb6S42RU3UtQHXWg8JpJcr1PU8ocIpe0vx7yoApQAhxd9jNYTyYZJgoV4eDErwuFuCXi2qKCzxI2hF-UIr2CAVZT-3EHuLVaeJNc835cJ6Kdl9xVI/s200/shots.snap.com.jpeg)
Produk ini memiliki kandungan kakao 30-60%, rasanya agak sedikit pahit, tapi justru bisa memberikan taste yang berbeda dari pada milk dan white coklat.
Bahan: Sweetened chocolate yang tinggi kandungan cocoa solid-nya, serta tanpa atau sedikit sekali susunya (paling banyak 12% susu).
Catatan: Termasuk di dalamnya sweet, semi-sweet, bittersweet atau unsweetened chocolate. Bila resep makanan menyebutkan ‘dark chocolate’, coba semi-sweet dark chocolate dulu.
Sweet dark chocolate
Bahan: Sekitar 35-45% cocoa solid.
Catatan: Rasanya mirip semi-sweet chocolate. Jika resep meminta digunakan sweet dark chocolate, boleh juga Anda memilih semi-sweet chocolate.
Semi-sweet chocolate
Bahan: Kira-kira 40-62% cocoa solid.
Catatan: Ini adalah dark baking chocolate klasik yang banyak digunakan untuk membuat cakes, cookies, dan brownies.
Bittersweet chocolate
Bahan: Dark sweetened chocolate yang berkualitas prima biasanya terdiri dari sekitar 60-85% cocoa solid.
Catatan: Kalau kandungan cocoa solid tinggi, ini berarti kadar gulanya rendah serta memberi rasa pahit yang intens. Bila resep mencantumkan bittersweet chocolate, jangan diganti dengan semi-sweet atau sweet chocolate.
Unsweetened chocolate
Bahan: Terbuat dari hampir 100% cocoa solid.
Catatan: Rasa bitter chocolate ini tidak enak. Makanya, harus diolah. Gunakan hanya bila resep secara spesifik mengharuskannya.
0 komentar:
Posting Komentar